03 September 2010

Kitab Tauhid Syaikh Muhammad At Tamimi (6)

BAB 6
PENJELASAN TENTANG MAKNA TAUHID DAN SYAHADAT “LA ILAHA ILLAlloh”

Firman Alloh Subhanahu wa Subhanahu wa Ta’ala :

]أولئك الذين يدعون يبتغون إلى ربهم الوسيلة أيهم أقرب ويرجون رحمته ويخافون عذابه إن عذاب ربك كان محذورا[

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada tuhan mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepada Alloh), dan mereka mengharapkan rahmatNya serta takut akan siksaNya, sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” (QS. Al Isra’, 57)
]وإذ قال إبراهيم لأبيه وقومه إنني براء مما تعبدون إلا الذي فطرني فإنه سيهدين[

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya : sesungguhnya aku membebaskan diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (Alloh) Dzat yang telah menciptakan aku, karena hanya Dia yang akan menunjukkan (kepada jalan kebenaran).” (QS. Az zukhruf, 26-27).

]اتخذوا أحبارهم ورهباهم أربابا من دون الله والمسيح بن مريم وما أمروا إلا ليعبدوا إلها واحدا لا إله إلا هو سبحانه عما يشركون[

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Alloh, dan (mereka mempertaruhkan pula) Al Masih putera Maryam, padahal mereka itu tiada lain hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada satu sembahan, tiada sembahan yang haq selain Dia. Maha suci Alloh dari perbuatan syirik mereka.” (QS. Al Taubah, 31).

]ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبونهم كحب الله والذين آمنوا أشد حبا لله[

“Diantara sebagian manusia ada yang menjadikan tuhan-tuhan tandingan selain Alloh, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Alloh, adapun orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Alloh.” (QS. Al Baqarah, 165).

Diriwayatkan dalam Shoheh Muslim, bahwa Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam bersabda :

"من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله"

“Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sesembahan selain Alloh, maka haramlah harta dan darahnya, adapun perhitungannya adalah terserah kepada Alloh”.

Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada bab-bab berikutnya.

Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah yang paling besar dan paling mendasar, yaitu pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.

Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain :

1.Ayat dalam surat Al Isra’. Diterangkan dalam ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik, yang memohon kepada orang-orang yang sholeh, oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu penjelasan bahwa perbuatan mereka itu adalah syirik besar ().
2.Ayat dalam surat At Taubah. Diterangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Alloh, dan dijelaskan pula bahwa mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Alloh, dan tidak berdoa kepadanya.
3.Kata-kata Nabi Ibrahim kepada orang-orang kafir :“Sesungguhnya saya berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (saya hanya menyembah) Dzat yang menciptakanku”.

Di sini beliau mengecualikan Alloh dari segala sesembahan.

Pembebasan (dari segala sembahan yang batil) dan pernyataan setia (kepada sembahan yang haq, yaitu : Alloh) adalah makna yang sebenarnya dari syahadat “La Ilaha IllAlloh”.

Alloh Subhanahu wa Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

]وجعلها كلمة باقية في عقبه لعلهم يرجعون[

“Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat syahadat ini kalimat yang kekal pada keturunannya, agar mereka ini kembali (kepada jalan yang benar).” (QS. Az Zukhruf, 28 )

1.Ayat dalam surat Al Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Alloh dalam firmanNya :

]وما هم بخارجين من النار[

“Dan mereka tidak akan bisa keluar dari neraka”.

Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa mereka menyembah tandingan tandingan selain Alloh, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Alloh, ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada Alloh, meskipun demikian kecintaan mereka ini belum bisa memasukkan mereka kedalam agama Islam ([2]).

Lalu bagaimana dengan mereka yang cintanya kepada sesembahan selain Alloh itu lebih besar dari cintanya kepada Alloh ?

Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma hanya mencintai sesembahan selain Alloh, dan tidak mencintai Alloh?

1.Sabda Rasululloh ShallAllohu’alaihi wa Sallam :

“من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله “

“Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sesembahan selain Alloh, maka haram darah dan hartanya, sedangkan perhitungannya kembali kepada Alloh”.

Ini adalah termasuk hal yang penting sekali yang menjelaskan pengertianلا إله إلا الله . Sebab apa yang dijadikan Rasululloh sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat itu dengan lisan atau memahami arti dan lafadznya, atau mengetahui akan kebenarannya, bahkan bukan pula karena tidak meminta kecuali kepada Alloh saja, yang tiada sekutu bagiNya, akan tetapi harus disertai dengan tidak adanya penyembahan kecuai hanya kepadaNya.

Jika dia masih ragu atau bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya.

Betapa besar dan pentingnya penjelasan makna لا إله إلا الله yang termuat dalam hadits ini, dan betapa jelasnya keterangan yang dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang diajukan bagi orang-orang yang menentangnya.

([1]) Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra’ tersebut bahwa makna tauhid dan syahadat “La Ilaha IllAlloh” yaitu : meninggalkan apa yang dilakukan oleh orang orang musyrik, seperti menyeru (memohon) kepada orang orang sholeh dan meminta syafaat mereka.

([2]) Dari ayat dalam surat Al Baqarah tersebut diambil kesimpulan bahwa penjelasan makna tauhid dan syahadat “La Ilaha IllAlloh” yaitu : pemurnian kepada Alloh yang diiringi dengan rasa rendah diri dan penghambaan hanya kepadaNya.

0 Coment:

Posting Komentar